Unduh Adobe Flash player

Jangan Bersedih, Sebaik-Baik Manusia

Share on :
Manusia adalah makhluk Allah yang terbaik susunan jasmani dan rohaninya. Dengan panca indera akal, hati dan nafsu, manusia menjadi makhluk yang berperadaban. Dengan akal pikirannya, manusia itu semakin lama semakin maju dalam segala hal, karena dapat membedakan antara yang haq dan batil, yang membahagiakan dan mencelakakan atau merusak.

Sekalipun begitu, tidak dapat dibantah bahwa manusia dengan segenap potensi yang dimilikinya, ia tidak hanya melakukan yang baik dan benar tetapi juga mengerjakan banyak keburukan. Semakin banyak manusia berbuat baik, maka berbahagialah dan sebaliknya jika banyak manusia yang berbuat jahat dan melakukan teror sosial, maka akan sengsara dan tidak tentramlah.

Memang tak terhingga kebaikan dan amal positif yang dilakukan manusia, tetapi juga tidak terhitung kejelekan dan kejahatan yang dilakukannya. Apabila kita bertanya, kira-kira mana yang lebih banyak, amal positif atau amal negatif yang merusak yang dilakukan manusia ? Melihat keresahan, kekhawatiran, ketidaktentraman, kesengsaraan, kemelaratan yang dialami suatu masyarakat, maka kita dapat menjawab, pastilah amal negatif yang banyak dilakukan oleh manusia.


Firman Allah SWT :
"Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)." (QS. Ar-Rum : 41)

Terlepas apakah yang banyak melakukan tindakan amal negatif itu dari sebagian golongan masyarakat, yang pasti sunatullah berlaku, melakukan amal baik akan menghasilkan yang baik-baik sedangkan melakukan amal buruk akan menghasilkan yang buruk pula.

Ketika Allah SWT pertama kali hendak menciptakan manusia, Allah SWT memberitahukan kehendak-Nya kepada para Malaikat.

Firman Allah SWT :
"Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi. Mereka (Malaikat) berkata : Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau ? Tuhan berfirman : Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui." (QS. Al-Baqarah : 30)

Arti ayat diatas menunjukkan bahwa bukan Allah saja, Malaikatpun sudah mengetahui bahwa manusia yang dijadikan khalifah di bumi ini akan berbuat kerusakan dan saling menumpahkan darah. Jadi manusia yang seharusnya beradab dan menciptakan tatanan masyarakat yang berperadaban itu senang berbuat kejahatan dan itu diketahui oleh Allah karena memang demikian yang dikehendaki Allah dengan ciptaan-Nya.

Firman Allah SWT :
"Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun." (QS. Al-Mulk : 2)

Firman Allah SWT :
"Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula." (QS. Al-Zilzalah : 7-8)

Dengan adanya balasan ini Allah Yang Maha Bijaksana dan Maha Perkasa menentukan bahwa kehidupan di dunia ini bukan satu-satunya kehidupan. Iman kepada Allah SWT dan Kehidupan Akhirat, meskipun manusia diberi akal dan pikiran, berilmu pengetahuan yang selalu berkembang menuju kemajuan dalam penguasaan teknologi akan tetapi ada sebagian imannya dangkal, itulah yang membuatnya masih tetap berbuat kejahatan dan menyimpang dari fitrahnya. Dan apabila imannya kokoh, sehingga ia gemar berbuat baik dan benci terhadap perbuatan jahat, maka itulah manusia yang terbaik.

0 komentar on Jangan Bersedih, Sebaik-Baik Manusia :

Post a Comment and Don't Spam!

 
Free Automatic Backlink Backlink Exchange Free Auto Backlinks Auto Backlink Gratis Indonesia : Top Link Indo backlinks referer backlinks referer Text Backlink Exchanges MIM - Free BacklinksYour-Link
,b:section class='lowerbar' id='lowerbar2' preferred='yes'/>

Followers